Masih ingat dengan novel "Diary si Bocah Tengil"? Novel yang ditulis oleh Jeff Kinney ini terdiri dari beberapa edisi. Nah, kemarin gw baru aja dapet yang edisi ke-6 nya yang berjudul "Demam Kabin". Novel ini termasuk novel favorit gw sejak SMP. Novel edisi ke-6 kali ini gw dapet dari mama & dede gw sebagai hadiah natal. Thank you so much my mom & my sister.. :*
Tampilan dari Diary si Bocah Tengil edisi ke-6 kaya gini.....
Kali ini Greg bercerita tentang persiapannya menjelang Natal. Mulai dari pengawal santa yang merupakan boneka tangan buatan ibunya sampai strategi ibunya agar dia dan kakak adiknya menjaga sikap selama Natal. Greg juga menceritakan tentang bayi Alfrendo yang dibelikan oleh kedua orangtuanya waktu ibunya sedang mengandung Manny. Saat bermain ke suatu tempat, Greg tidak sengaja meninggalkan bayi Alfrendo dan menggantinya dengan sebuah grapefruit agar terlihat seperti bayi Alfrendo. Lama kelamaan grapefruit tersebut membusuk dan akhirnya dibuang. Greg yang senang memiliki sesuatu untuk dirawat akhirnya bermain game online berjudul Net Kritterz. Ia memelihara seekor Chihuahua bernama Teman Kecil Gregory. Namun, untuk menjaganya agar tetap senang, ia harus membeli token dengan uang sungguhan. Ia pun bingung mendapat uang darimana karena ayah dan ibunya tidak mau memberinya uang untuk sekedar membeli token di game online. Ibunya berkata ia harus mengeluarkan uang sendiri untuk membelinya. Greg mulai berpikir cara untuk mendapatkan uang.
Cara pertama adalah mengeruk pelataran parkir tetangga karena salju telah turun. Namun cara ini tidak berhasil karena Greg harus ganti rugi karena telah membersihkan salju dengan cara menyiramnya dengan air dan membuat pelataran tersebut membeku. Makin hari ia diperingatkan oleh akun Net Kritterz karena hewan peliharaannya tidak terawat. Ia mencoba kembali meminta uang dari ibunya. Tapi, ibunya malah berkata bahwa ia tidak boleh mengharapkan dirinya memberi uang untuk membeli hadiah Natal untuk keluarga tahun ini. Cara kedua adalah dengan membuat Bazzar Liburan bersama Rowley, sahabatnya. Ia ingin dalam bazzar liburanya ada mesin video game dan mereka membuatnya sendiri dari kardus dan gagal lagi. Cara ketiga adalah dengan membuat surat kabar. Beritanya dibuat sendiri oleh Greg dan Rowley. Cara ini terlihat berhasil karena ada orang yang mau membayar iklan. Namun cara ini gagal juga karena tidak ada yang mau membelinya dan akhirnya mereka memberikannya secara gratis pada semua orang.
Cara berikutnya membawa Greg dan Rowley pada masalah. Mereka menempelkan reklame di dinding sekolah agar besok mereka dapat mengadakan bazzar liburan. Namun, hujan turun dan spidol tulisan serta pewarna papan poster luntur dan tentu saja menodai dinding tersebut. Saat mereka berusaha membersihkannya, tiba-tiba ada orang yang berteriak pada mereka dan mereka kabur. Esok harinya, Greg menemukan berita di surat kabar yang menyatakan bahwa ada dua vandal merusak sekolah menengah. Semua orang membicarakan tentang hal ini, bahkan wakil kepala sekolah mereka yakin pelakunya adalah murid di sekolah mereka. Tak tanggung-tanggung, polisi pun ikut datang dan menginterograsi murid-murid seorang demi seorang. Awalnya yang dipanggil adalah murid yang suka berbuat onar. Besoknya Greg akhirnya ketahuan. Ia tahu bahwa yang melapor hal ini adalah Rowley, tapi Rowley tidak menyebutkan namanya. Greg pun menceritakan semuanya dan wakil kepala sekolah memberinya pilihan. Ia bisa melapor nama rekan konspirasinya atau ia harus membersihkan noda itu sendirian. Greg pun memilih pilihan kedua.
Saat ia pulang ke rumah, ia terkejut ketika ada surat dari departemen kepolisian kota yang ingin mengunjungi rumahnya. Greg panik dan merahasiakan surat itu dari keluarganya, terutama ayahnya karena ia tidak akur dengannya. Ia beruntung karena badai salju turun dan tingginya mencapai 1 meter. Ayahnya akan menginap di hotel karena tak bisa pulang. Ia pun menghabiskan waktu dengan memikirkan caranya bertahan hidup dengan stok makanan yang menipis. Hingga salju mencair dan malam Natal tiba, ayahnya pulang dan Greg diminta untuk mengantar hadiah ke markas polisi untuk sumbangan mainan. Oh tidak! Bagaimana mungkin ia mengantar mainan ke markas polisi kalau ia saja sedang menjadi buronan? Greg panik kembali. Ia menggunakan masker ski ke sana dan menaruh mainan tersebut. Ia melintas gereja dan teringat untuk mengambil uang yang ia minta sebagai hadiah natal yang dimasukan dalam amplop di bawah tong sampah belakang gereja. Ia mencari tempat sampah itu dengan menggali salju di sekitarnya dan akhirnya tong sampah tersebut ketemu. Amplop uang tidak ada dan dia kesal. Saat ia pulang ke rumah, ia sangat sangat terkejut ketika polisi datang ke rumahnya dan ternyata hanya menanyakan tentang sumbangan mainan. Ia benar-benar lega karena polisi tidak mencarinya. Malah ia dimuat di surat kabar karena telah membersihkan jalan menuju tempat dapur sup, tempat banyak orang mendapat makanan panas saat Natal, yang terancam batal karena salju. Karenanya dapur sup tetap diselenggarakan.
Kalo baca cerita yang edisi ke-6 ini gw greget sama kelakuan Manny dan Mom nya. Karena banyak hal-hal yang bikin ngakak sekaligus kesel juga yang dilakuin oleh mereka. Dan yang pasti bikin Greg kesel dan kerepotan juga.
Yap itu cerita tentang Diary si Bocah Tengil 6. Semoga nanti gw bisa ceritain Diary si Bocah Tengil 1 - 5 ya. Thank you udah baca :)
Tampilan dari Diary si Bocah Tengil edisi ke-6 kaya gini.....
Kali ini Greg bercerita tentang persiapannya menjelang Natal. Mulai dari pengawal santa yang merupakan boneka tangan buatan ibunya sampai strategi ibunya agar dia dan kakak adiknya menjaga sikap selama Natal. Greg juga menceritakan tentang bayi Alfrendo yang dibelikan oleh kedua orangtuanya waktu ibunya sedang mengandung Manny. Saat bermain ke suatu tempat, Greg tidak sengaja meninggalkan bayi Alfrendo dan menggantinya dengan sebuah grapefruit agar terlihat seperti bayi Alfrendo. Lama kelamaan grapefruit tersebut membusuk dan akhirnya dibuang. Greg yang senang memiliki sesuatu untuk dirawat akhirnya bermain game online berjudul Net Kritterz. Ia memelihara seekor Chihuahua bernama Teman Kecil Gregory. Namun, untuk menjaganya agar tetap senang, ia harus membeli token dengan uang sungguhan. Ia pun bingung mendapat uang darimana karena ayah dan ibunya tidak mau memberinya uang untuk sekedar membeli token di game online. Ibunya berkata ia harus mengeluarkan uang sendiri untuk membelinya. Greg mulai berpikir cara untuk mendapatkan uang.
Cara pertama adalah mengeruk pelataran parkir tetangga karena salju telah turun. Namun cara ini tidak berhasil karena Greg harus ganti rugi karena telah membersihkan salju dengan cara menyiramnya dengan air dan membuat pelataran tersebut membeku. Makin hari ia diperingatkan oleh akun Net Kritterz karena hewan peliharaannya tidak terawat. Ia mencoba kembali meminta uang dari ibunya. Tapi, ibunya malah berkata bahwa ia tidak boleh mengharapkan dirinya memberi uang untuk membeli hadiah Natal untuk keluarga tahun ini. Cara kedua adalah dengan membuat Bazzar Liburan bersama Rowley, sahabatnya. Ia ingin dalam bazzar liburanya ada mesin video game dan mereka membuatnya sendiri dari kardus dan gagal lagi. Cara ketiga adalah dengan membuat surat kabar. Beritanya dibuat sendiri oleh Greg dan Rowley. Cara ini terlihat berhasil karena ada orang yang mau membayar iklan. Namun cara ini gagal juga karena tidak ada yang mau membelinya dan akhirnya mereka memberikannya secara gratis pada semua orang.
![]() |
Cara pertama |
![]() |
Cara kedua |
![]() |
Cara ketiga |
Cara berikutnya membawa Greg dan Rowley pada masalah. Mereka menempelkan reklame di dinding sekolah agar besok mereka dapat mengadakan bazzar liburan. Namun, hujan turun dan spidol tulisan serta pewarna papan poster luntur dan tentu saja menodai dinding tersebut. Saat mereka berusaha membersihkannya, tiba-tiba ada orang yang berteriak pada mereka dan mereka kabur. Esok harinya, Greg menemukan berita di surat kabar yang menyatakan bahwa ada dua vandal merusak sekolah menengah. Semua orang membicarakan tentang hal ini, bahkan wakil kepala sekolah mereka yakin pelakunya adalah murid di sekolah mereka. Tak tanggung-tanggung, polisi pun ikut datang dan menginterograsi murid-murid seorang demi seorang. Awalnya yang dipanggil adalah murid yang suka berbuat onar. Besoknya Greg akhirnya ketahuan. Ia tahu bahwa yang melapor hal ini adalah Rowley, tapi Rowley tidak menyebutkan namanya. Greg pun menceritakan semuanya dan wakil kepala sekolah memberinya pilihan. Ia bisa melapor nama rekan konspirasinya atau ia harus membersihkan noda itu sendirian. Greg pun memilih pilihan kedua.
Saat ia pulang ke rumah, ia terkejut ketika ada surat dari departemen kepolisian kota yang ingin mengunjungi rumahnya. Greg panik dan merahasiakan surat itu dari keluarganya, terutama ayahnya karena ia tidak akur dengannya. Ia beruntung karena badai salju turun dan tingginya mencapai 1 meter. Ayahnya akan menginap di hotel karena tak bisa pulang. Ia pun menghabiskan waktu dengan memikirkan caranya bertahan hidup dengan stok makanan yang menipis. Hingga salju mencair dan malam Natal tiba, ayahnya pulang dan Greg diminta untuk mengantar hadiah ke markas polisi untuk sumbangan mainan. Oh tidak! Bagaimana mungkin ia mengantar mainan ke markas polisi kalau ia saja sedang menjadi buronan? Greg panik kembali. Ia menggunakan masker ski ke sana dan menaruh mainan tersebut. Ia melintas gereja dan teringat untuk mengambil uang yang ia minta sebagai hadiah natal yang dimasukan dalam amplop di bawah tong sampah belakang gereja. Ia mencari tempat sampah itu dengan menggali salju di sekitarnya dan akhirnya tong sampah tersebut ketemu. Amplop uang tidak ada dan dia kesal. Saat ia pulang ke rumah, ia sangat sangat terkejut ketika polisi datang ke rumahnya dan ternyata hanya menanyakan tentang sumbangan mainan. Ia benar-benar lega karena polisi tidak mencarinya. Malah ia dimuat di surat kabar karena telah membersihkan jalan menuju tempat dapur sup, tempat banyak orang mendapat makanan panas saat Natal, yang terancam batal karena salju. Karenanya dapur sup tetap diselenggarakan.
Kalo baca cerita yang edisi ke-6 ini gw greget sama kelakuan Manny dan Mom nya. Karena banyak hal-hal yang bikin ngakak sekaligus kesel juga yang dilakuin oleh mereka. Dan yang pasti bikin Greg kesel dan kerepotan juga.
Yap itu cerita tentang Diary si Bocah Tengil 6. Semoga nanti gw bisa ceritain Diary si Bocah Tengil 1 - 5 ya. Thank you udah baca :)
Comments
Post a Comment