Kalo ngomongin soal rencana pasti rencana kita dalam hidup ini tuh banyak banget. Mulai dari rencana mau menata masa depan, rencana utk studi, rencana jalan-jalan bareng teman dan keluarga, dan rencana lainnya. Namun, ketika rencana yg sdh disusun jauh-jauh hari ternyata ada yg gagal dan tidak tahu solusinya apa, tentunya pasti sedih banget, marah, dan males bikin rencana ulang.
Ya itupun yg terjadi pada kehidupan gw. Gw termasuk org yang terencana dalam menjalankan segala sesuatu. Ketika ada sesuatu yg diluar dari rencana pasti kesel, marah, dan kecewa. Paling terasa sejak memasuki dunia kuliah sih. Mau masuk kampus tercinta saat ini saja ini bukan rencana gw sebetulnya. Namun, Tuhan rancang semuanya supaya gw bisa daftar kuliah di kampus gw sekarang dgn begitu mulus yaitu melalui paksaan sang ayah. Hambatannya hny legalisir rapor SMA aja yg tertumpuk di meja kepsek berhari-hari. Sempat ingin diam-diam mencoba ke PTN, namun lagi-lagi Tuhan sdh berencana mmg gw ga boleh dftr lagi kemana-mana. Kertas pndftran yg berisi username dan password utk dftr PTN pun hilang entah kemana padahal udh ditaro ditempat yg keliatan bgt. Dan gw pun tersadar mgkn ini memang rencana Tuhan. Ada yg harus gw kerjakan di tmpt gw menimba ilmu saat ini. Seketika kekhawatiran pun muncul. Pny teman ga ya , cocok ga dgn jurusannya, di kampus mau ngapain aja, dosennya gimana ya, sistem kuliah teh kaya gimana, dan berbagai macam kekhawatiran gw pun mengganggu pikiran. Smp akhirnya gw pun dinyatakan lulus dr SMA dan siap kuliah. oh iyh kampus gw tercinta saat ini adalah Maranatha.
Ketika memasuki dunia kuliah, gw dididik banget spy berani ngurusin smua kepentingan kuliah sendiri. Awalnya takut kalau nnti menghadapi masalah serius gimana (amit-amit), tapi ketika dijalani semuanya terasa biasa dan mudah. Pertama kali menjadi calon mahasiswa target cuma 1. Lulus cepat dan ga usah ambil kegiatan apa-apa spy tidak terganggu kuliahnya. Rencana gw itu ternyata gagal lagi ketika hari pertama W2M diperkenalkan mengenai SEMA HIMA FE. Tertarik untuk gabung ketika lihat pemaparan tentang SEMA FE. Namun, sebelum kesana tentunya harus masuk dulu Himpunan Mahasiswa selama satu periode. Ya tanpa pikir-pikir lagi sejak saat itu gw langsung menanti pembukaan pendaftaran Himpunan Mahasiswa Manajemen (Himama). Saat ospek fakultas yaitu FIRE 2014, gw ketemu mentor gw yg kebetulan anggota Himama dan memperkenalkan secara detail apa itu Himama. Semakin tertarik tentunya dan ketika pembukaan pendaftaran langsung daftar, melewati serangkaian seleksinya hingga akhirnya benar-benar dinyatakan lulus dan masuk sebagai anggota Himama. Saat pulang pelatihan rasanya udah ga nyangka banget dan pgn langsung cerita sm ortu karena mereka juga selalu dukung gw masuk Himama. Setelah masuk Himama pun banyak rencana yg dibuat, tapi ada yg terealisasi ada yg tidak. Contohnya mau ambil proker tertentu tapi kuota anggota habis dan waktunya tidak pas, mau main bareng suka ga bisa, pekerjaan melenceng dari target gw semestinya, dan selalu dadakan. Namun, gw berusaha adaptasi dan menikmati semua rencana yg meleset tersebut karena teman-teman selalu dukung dan Tuhan selalu gantiin rencana gw dengan yg lebih baik menurutNya.
Dan semua kekhawatiran gw waktu awal kuliah itu salah semua. Skrg sdh lmyn punya banyak teman yg hebat-hebat semua di berbagai bidang, sangat merasa cocok dengan jurusannya, di kampus sdh punya kegiatan yaitu Himama yg super keren bgt pokoknya dan kegiatan kampus yg lain yang seru juga, dosennya unik" dan ada juga yg super baik kok (ya relative kehidupan mahasiswa pada umumnya), sistem kuliah akhirnya ngerti karena dibantu saudara yg sudah berkuliah disini, mentor dan kakak tingkat lainnya. Senang sekali pokoknya bisa kuliah di Maranatha.
Ya selain rencana di Himama yg super dinamis, rencana studi gw juga terkadang dinamis. Mau ambil mata kuliah aja bisa tiba-tiba ada yg ga jadi walau sudah direncanakan sejak lama yaitu kerja praktik. Mata kuliah yg tadinya mau diambil smt sblmnya dan baru bisa diambil smt berikutnya karena mengejar mata kuliah yg lain dlu dan terkena perubahan kurikulum yaitu kelas internasional, negosiasi, perkin, dan PO. Dan adapula yg direncanakan smt berikutnya tapi diubah jadi smt sblmnya karena melihat peluang yaitu bisnal dan seminar. Walaupun begitu, gw tetap bersyukur karena ini semua udah Tuhan yang atur.
Ya dari cerita gw yg sebenarnya sangat sekilas ini gw cuma mau bilang intinya bahwa manusia memang boleh berencana akan segala sesuatu, tapi Tuhanlah yang menentukan. Mungkin pertama kita sedih, kesal, marah sama Tuhan kenapa rencana kita yg udah kita rancang dengan begitu indahnya Dia ubah. Namun, lihat dibalik itu semua. Tuhan nyiapin rencana jauh lebih hebat dan indah dari apa yg kita bayangkan. Tuhan pasti permudah apa yg memang menjadi milik kita walaupun terasa begitu mustahil. Banyak doa, usaha, percaya dan jangan khawatir pasti Tuhan rangkai kehidupan kita yang begitu indahnya. Semoga menginspirasi dan tunggu cerita gw lainnya ya seputar pengalaman kuliah gw yg begitu berwarna namun belum tercurah disini. wkwkwk. Hapsun everybody :)
Ya itupun yg terjadi pada kehidupan gw. Gw termasuk org yang terencana dalam menjalankan segala sesuatu. Ketika ada sesuatu yg diluar dari rencana pasti kesel, marah, dan kecewa. Paling terasa sejak memasuki dunia kuliah sih. Mau masuk kampus tercinta saat ini saja ini bukan rencana gw sebetulnya. Namun, Tuhan rancang semuanya supaya gw bisa daftar kuliah di kampus gw sekarang dgn begitu mulus yaitu melalui paksaan sang ayah. Hambatannya hny legalisir rapor SMA aja yg tertumpuk di meja kepsek berhari-hari. Sempat ingin diam-diam mencoba ke PTN, namun lagi-lagi Tuhan sdh berencana mmg gw ga boleh dftr lagi kemana-mana. Kertas pndftran yg berisi username dan password utk dftr PTN pun hilang entah kemana padahal udh ditaro ditempat yg keliatan bgt. Dan gw pun tersadar mgkn ini memang rencana Tuhan. Ada yg harus gw kerjakan di tmpt gw menimba ilmu saat ini. Seketika kekhawatiran pun muncul. Pny teman ga ya , cocok ga dgn jurusannya, di kampus mau ngapain aja, dosennya gimana ya, sistem kuliah teh kaya gimana, dan berbagai macam kekhawatiran gw pun mengganggu pikiran. Smp akhirnya gw pun dinyatakan lulus dr SMA dan siap kuliah. oh iyh kampus gw tercinta saat ini adalah Maranatha.
Ketika memasuki dunia kuliah, gw dididik banget spy berani ngurusin smua kepentingan kuliah sendiri. Awalnya takut kalau nnti menghadapi masalah serius gimana (amit-amit), tapi ketika dijalani semuanya terasa biasa dan mudah. Pertama kali menjadi calon mahasiswa target cuma 1. Lulus cepat dan ga usah ambil kegiatan apa-apa spy tidak terganggu kuliahnya. Rencana gw itu ternyata gagal lagi ketika hari pertama W2M diperkenalkan mengenai SEMA HIMA FE. Tertarik untuk gabung ketika lihat pemaparan tentang SEMA FE. Namun, sebelum kesana tentunya harus masuk dulu Himpunan Mahasiswa selama satu periode. Ya tanpa pikir-pikir lagi sejak saat itu gw langsung menanti pembukaan pendaftaran Himpunan Mahasiswa Manajemen (Himama). Saat ospek fakultas yaitu FIRE 2014, gw ketemu mentor gw yg kebetulan anggota Himama dan memperkenalkan secara detail apa itu Himama. Semakin tertarik tentunya dan ketika pembukaan pendaftaran langsung daftar, melewati serangkaian seleksinya hingga akhirnya benar-benar dinyatakan lulus dan masuk sebagai anggota Himama. Saat pulang pelatihan rasanya udah ga nyangka banget dan pgn langsung cerita sm ortu karena mereka juga selalu dukung gw masuk Himama. Setelah masuk Himama pun banyak rencana yg dibuat, tapi ada yg terealisasi ada yg tidak. Contohnya mau ambil proker tertentu tapi kuota anggota habis dan waktunya tidak pas, mau main bareng suka ga bisa, pekerjaan melenceng dari target gw semestinya, dan selalu dadakan. Namun, gw berusaha adaptasi dan menikmati semua rencana yg meleset tersebut karena teman-teman selalu dukung dan Tuhan selalu gantiin rencana gw dengan yg lebih baik menurutNya.
Dan semua kekhawatiran gw waktu awal kuliah itu salah semua. Skrg sdh lmyn punya banyak teman yg hebat-hebat semua di berbagai bidang, sangat merasa cocok dengan jurusannya, di kampus sdh punya kegiatan yaitu Himama yg super keren bgt pokoknya dan kegiatan kampus yg lain yang seru juga, dosennya unik" dan ada juga yg super baik kok (ya relative kehidupan mahasiswa pada umumnya), sistem kuliah akhirnya ngerti karena dibantu saudara yg sudah berkuliah disini, mentor dan kakak tingkat lainnya. Senang sekali pokoknya bisa kuliah di Maranatha.
Ya selain rencana di Himama yg super dinamis, rencana studi gw juga terkadang dinamis. Mau ambil mata kuliah aja bisa tiba-tiba ada yg ga jadi walau sudah direncanakan sejak lama yaitu kerja praktik. Mata kuliah yg tadinya mau diambil smt sblmnya dan baru bisa diambil smt berikutnya karena mengejar mata kuliah yg lain dlu dan terkena perubahan kurikulum yaitu kelas internasional, negosiasi, perkin, dan PO. Dan adapula yg direncanakan smt berikutnya tapi diubah jadi smt sblmnya karena melihat peluang yaitu bisnal dan seminar. Walaupun begitu, gw tetap bersyukur karena ini semua udah Tuhan yang atur.
Ya dari cerita gw yg sebenarnya sangat sekilas ini gw cuma mau bilang intinya bahwa manusia memang boleh berencana akan segala sesuatu, tapi Tuhanlah yang menentukan. Mungkin pertama kita sedih, kesal, marah sama Tuhan kenapa rencana kita yg udah kita rancang dengan begitu indahnya Dia ubah. Namun, lihat dibalik itu semua. Tuhan nyiapin rencana jauh lebih hebat dan indah dari apa yg kita bayangkan. Tuhan pasti permudah apa yg memang menjadi milik kita walaupun terasa begitu mustahil. Banyak doa, usaha, percaya dan jangan khawatir pasti Tuhan rangkai kehidupan kita yang begitu indahnya. Semoga menginspirasi dan tunggu cerita gw lainnya ya seputar pengalaman kuliah gw yg begitu berwarna namun belum tercurah disini. wkwkwk. Hapsun everybody :)
Comments
Post a Comment