Hallo guys. masih ingat dengan cerita Diary si Bocah Tengil? Buku serial karya Jeff Kinney ini sudah ada yg edisi ke 7 versi Bahasa Indonesianya loh. Langsung aja deh ya kita lihat kali ini Greg cerita tentang apa ya. Oh ya ini tampilan cover bukunya
Pada awalnya Greg menceritakan bagaimana kisah hidupnya sejak masih kecil. Dia menceritakan betapa nyamannya dia berada dalam perut ibunya sampai akhirnya dia lahir dan selalu berkata kekurangan jam tidurnya sampai saat itu. Dia pun selalu menerima barang lungsuran dari Rodrick namun dalam kondisi yg sudah tertutup noda ataupun rusak.
Lalu ia pun menceritakan tentang adiknya, Manny, yang tidak memiliki teman sungguhan dan memiliki banyak teman khayalan. Dia menganggap teman khayalannya sungguh nyata hingga akhirnya ketika dia berbuat kesalahan, dia menyalahkan teman khayalannya. Melihat kelakuan Manny yang sulit bersosialisasi, Mom pun mengajak keluarga utk makan di Restoran Keluarga Corny. Mom senang mengajak keluarga makan disana karena ada kolam mandi bola dan berharap Manny bisa bermain dgn anak-anak sebayanya. Namun ternyata pelayanan di restoran tersebut buruk sehingga anggota keluarga yg lain tidak terlalu senang kesana terutama Greg. Harapan Mom pun tidak terkabul karena Manny selalu mengubur dirinya didalam setumpuk bola untuk sembunyi dan menunggu semua orang pulang.
Suatu hari, Paman Gary datang ke rumah Greg utk menumpang tinggal disana hingga mendapat pekerjaan baru. Alasannya karena dia baru saja tertipu oleh seorang lelaki penjual kaos di Boston. Dia mengatakan bila Paman Gary mengambil alih bisnisnya maka ia akan mendapat keuntungan yang banyak. Namun ternyata setelah Paman Gary mengambil alih bisnis tersebut ia baru sadar bahwa kaos tersebut bertuliskan "Botson" bukan "Boston". Dad sebenarnya tidak setuju karena Paman Gary sulit membayar utang. Namun pada akhirnya Mom mengijinkannya untuk tinggal di rumahnya. Sejak Paman Gary tinggal, dia sering bermimpi buruk, tidur di sofa tempat Rodrick tidur saat akhir pekan, ikut meminta uang dari Mom, dan sering sekali membeli kupon gosok.
Di sekolah Greg diadakan pemilihan istimewa untuk menggantikan organisasi siswa sekolah. Wakil Kepala Sekolah Roy mengatakan bahwa syarat untuk mengajukan diri ada 2. Pertama, bersedia menghadiri semua pertemuan organisasi siswa. Kedua, tidak boleh mendapatkan hukuman lebih dari tiga kali. Berhubung Greg sudah mendapat hukuman ketiganya, dia pun tidak bisa mengajukan diri dan meminta Rowley untuk mencalonkan diri. Setelah dibujuk, Rowley akhirnya mau mengajukan diri untuk jabatan Seksi Sosial. Kampanye pun sudah mulai berjalan, mulai dari bagi-bagi pin dan permen, tempel poster, dan Greg pun punya ide bagus untuk membantu Rowley kampanye. Ia mengecat satu huruf di kaos-kaos milik Paman Gary dan membetuk kata "Pilih Rowley Jefferson sebagai Seksi Sosial" dan membagi-bagikannya pada anak yang bersedia memakainya plus ada bonus permen karet. Lalu, ada 3 orang yang berpidato untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. Pemenangnya adalah Eugene Ellis yang berjanji bahwa bila ia terpilih ia akan mengusahakan agar sekolah mengganti tisu toilet murahan di kamar mandi dengan tisu mahal dan berpola. Hal ini terjadi karena seluruh siswa protes dengan tisu toilet yang mirip ampelas. Namun ternyata janji tersebut tidak bisa dipenuhi karena guru pembimbing mereka, Mrs. Birch, mengatakan bahwa sekolah tidak mampu membeli tisu toilet berpola.
Namun dalam beberapa minggu kemudian, bendahara organisasi menemukan tisu toilet Ultra Selembut Bantal didalam kamar mandi untuk guru. Mrs. Birch pun setuju untuk berkompromi karena sudah tertangkap basah. Kebijakan baru yang dibuat adalah bahwa siswanya boleh membawa tisu gulung sendiri. Efeknya adalah terjadi lempar-lemparan tisu gulung saat makan siang dan sejak saat itu, setiap siswa hanya boleh membawa lima lembar tisu gulung setiap harinya. Bahkan setiap pagi, tas setiap siswanya digeledah untuk memastikan bahwa tidak ada yg membawa lebih dari lima lembar tisu. Greg lalu berbuat curang dengan menyimpan sekitar 20 gulung tisu dalam lokernya dan kemudian berpindah ke kamar mandi. Idenya lucu sekaligus bikin ngakak. Dia menaruh sepasang sepatu didalam toilet seolah ada orang yg menggunakan toilet tersebut sehingga tisu gulungnya aman.
Suatu hari, dalam rangka penggalangan dana, organisasi siswa mengadakan acara Pesta Dansa Hari Valentine. Semua orang terutama perempuan sangat semangat menyambut acara itu. Undangannya berupa pembagian permen gram. Besoknya, Komite Pesta Dansa menjualnya seharga 25 sen dan bisa dikirimkan kepada siapapun yang kita inginkan. Para lelaki pun banyak yang protes karena banyak yang belum mendpaat permen gram tersebut. Greg pun belum mendapat permen gram dan mulai khawatir. Paman Gary pun memberi beberapa solusi. Pertama, buatlah dirimu terlihat "sudah berpasangan". Kedua, mintalah secara langsung kepada orang yang ingin diajak ke pesta dansa. Ketiga, perbaiki gaya pakaian supaya terlihat menarik didepan para gadis. Cara tersebut masih juga tidak berhasil. Cara pertama gagal karena Greg sudah mulai kehabisan uang untuk membeli permen gram untuk dirinya sendiri. Cara kedua juga gagal karena ia tidak berhasil menarik perhatian para gadis. Cara ketiga ini kocak. Ketika Greg menemukan jaket kulit Dad dan memakainya di sekolah, Mom datang ke sekolah dan memaksa Greg untuk melepasnya dan menggantikannya dengan mantel musim dingin Mom. padahal ia baru saja terlihat keren.
Grag pun masih berusaha mendapat pasangan ke pesta dansa namun selalu saja gagal. Saat tiga hari sebelum acara, Rowley memberitahu Greg bahwa ada seorang gadis bernama Abigail Brown yang tidak memiliki pasangan ke pesta dansa karena lelaki yang akan pergi bersamanya batal pergi. Berhubung Greg tidak terlalu dekat dengan Abigail, ia mengusulkan pada Rowley untuk mengajaknya dan bisa pergi ke pesta dansa bertiga sebagai sekelompok teman. Mereka akan pergi diantar oleh Mr. Jefferson. Hari H pun tiba dan ternyataaa, Rowley terkena cacar air. Greg pun mencari solusi untuk menyembunyikan cacar air tersebut dengan menutupnya menggunakan concealer lalu menyuruh Rowley menggunakan topi pantai dan selendang sutra pula agar semakin tertutup.
Setelah menjemput Abigail, mereka pun berangkat menuju tempat pesta dansa. Greg pun memesan tempat di Spriggo's, restoran mewah yang selalu dibicarakan orang tua Greg. Namun mereka tidak jadi makan disana karena Greg bermasalah dengan jaket kulit yang disediakan disana. Mereka pun beralih ke restoran Corny dan Greg yang mentraktir mereka. Setelah makan malam dan tiba di sekolah, mereka pun berfoto dahulu di depan latar pemandangan Paris (ya istilah kerennya photobooth). DJ untuk acara itu adalah Paman Gary. Dia sekaligus menjual kaus-kaus "Botson" itu. Ketika musik mulai dinyalakan, tiba-tiba sekelompok orang tua datang kesana. Mereka adalah warga senior yang mengklaim bahwa gym tempat acara dansa tersebut telah mereka pesan dua bulan sebelumnya untuk rapat. Terjadilah perdebatan antara anak perempuan dari Komite Pesta Dansa dan warga senior mengenai rebutan ruangan itu. Akhirnya guru mereka pun memberi solusi untuk memasang partisi di tengah gym agar semua pihak bisa menjalankan acara mereka masing-masing. Semua pun setuju tapi musik tidak bisa dipasang keras-keras karena mengganggu warga senior yang sedang rapat. Anak permepuan tetap berdansa karena mereka memasang musik lewat alat pemutar musik pribadinya. Anak lelaki melampiaskan rasa bosan mereka dan berbuat onar. Seketika kekacauan pun terjadi. Ditengah kekacauan itu, muncul pasangan lelaki yang seharusnya pergi bersama Abigail dan dia datang bersama perempuan lagi. Hayaaah berasa di sinetron ya. Lalu pesta tersebut mulai dikuasai warga senior karena mereka pun ikut berdansa. Greg pun akhirnya mengajak Abigail untuk berdansa dan dia malah terkejut karena menemukan tonjolan merah kecil mirip cacar pada Abigail dan ternyata itu jerawat.
Setelah itu, Paman Gary akhirnya membayar utangnya pada Dad karena memenangkan 40.000 dollar dari kupon gosoknya lalu pergi dari rumahnya. Dan pada akhirnya, Greg terkena cacar air. Dia sendirian di rumah dan menikmati berendam lama tanpa ada yang mengganggunya. Terdengar pula kabar bahwa Rowley dan Abaigail akhirnya berpacaran.
Di buku kali ini bener-bener menggambarkan masa remaja banget. Mulai dari tingkah nakalnya temen-temen Greg, tingkah lucu para remaja yang ingin mendapat pasangan pesta dansa, ya tentang jatuh cinta deh. Hahaha. jadi semacam nostalgia deh masa sekolah, apalagi kalo duu di sekolahnya juga aktif kegiatan organisasi. Kegiatan yang diceritakan juga mirip sama kegiatan yang umumnya kalian lakukan di organisasi.
Sekian cerita tentang Diary si Bocah Tengil: Orang Ketiga. Tunggu cerita berikutnya ya :D
Pada awalnya Greg menceritakan bagaimana kisah hidupnya sejak masih kecil. Dia menceritakan betapa nyamannya dia berada dalam perut ibunya sampai akhirnya dia lahir dan selalu berkata kekurangan jam tidurnya sampai saat itu. Dia pun selalu menerima barang lungsuran dari Rodrick namun dalam kondisi yg sudah tertutup noda ataupun rusak.
Suatu hari, Paman Gary datang ke rumah Greg utk menumpang tinggal disana hingga mendapat pekerjaan baru. Alasannya karena dia baru saja tertipu oleh seorang lelaki penjual kaos di Boston. Dia mengatakan bila Paman Gary mengambil alih bisnisnya maka ia akan mendapat keuntungan yang banyak. Namun ternyata setelah Paman Gary mengambil alih bisnis tersebut ia baru sadar bahwa kaos tersebut bertuliskan "Botson" bukan "Boston". Dad sebenarnya tidak setuju karena Paman Gary sulit membayar utang. Namun pada akhirnya Mom mengijinkannya untuk tinggal di rumahnya. Sejak Paman Gary tinggal, dia sering bermimpi buruk, tidur di sofa tempat Rodrick tidur saat akhir pekan, ikut meminta uang dari Mom, dan sering sekali membeli kupon gosok.
Di sekolah Greg diadakan pemilihan istimewa untuk menggantikan organisasi siswa sekolah. Wakil Kepala Sekolah Roy mengatakan bahwa syarat untuk mengajukan diri ada 2. Pertama, bersedia menghadiri semua pertemuan organisasi siswa. Kedua, tidak boleh mendapatkan hukuman lebih dari tiga kali. Berhubung Greg sudah mendapat hukuman ketiganya, dia pun tidak bisa mengajukan diri dan meminta Rowley untuk mencalonkan diri. Setelah dibujuk, Rowley akhirnya mau mengajukan diri untuk jabatan Seksi Sosial. Kampanye pun sudah mulai berjalan, mulai dari bagi-bagi pin dan permen, tempel poster, dan Greg pun punya ide bagus untuk membantu Rowley kampanye. Ia mengecat satu huruf di kaos-kaos milik Paman Gary dan membetuk kata "Pilih Rowley Jefferson sebagai Seksi Sosial" dan membagi-bagikannya pada anak yang bersedia memakainya plus ada bonus permen karet. Lalu, ada 3 orang yang berpidato untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. Pemenangnya adalah Eugene Ellis yang berjanji bahwa bila ia terpilih ia akan mengusahakan agar sekolah mengganti tisu toilet murahan di kamar mandi dengan tisu mahal dan berpola. Hal ini terjadi karena seluruh siswa protes dengan tisu toilet yang mirip ampelas. Namun ternyata janji tersebut tidak bisa dipenuhi karena guru pembimbing mereka, Mrs. Birch, mengatakan bahwa sekolah tidak mampu membeli tisu toilet berpola.
Namun dalam beberapa minggu kemudian, bendahara organisasi menemukan tisu toilet Ultra Selembut Bantal didalam kamar mandi untuk guru. Mrs. Birch pun setuju untuk berkompromi karena sudah tertangkap basah. Kebijakan baru yang dibuat adalah bahwa siswanya boleh membawa tisu gulung sendiri. Efeknya adalah terjadi lempar-lemparan tisu gulung saat makan siang dan sejak saat itu, setiap siswa hanya boleh membawa lima lembar tisu gulung setiap harinya. Bahkan setiap pagi, tas setiap siswanya digeledah untuk memastikan bahwa tidak ada yg membawa lebih dari lima lembar tisu. Greg lalu berbuat curang dengan menyimpan sekitar 20 gulung tisu dalam lokernya dan kemudian berpindah ke kamar mandi. Idenya lucu sekaligus bikin ngakak. Dia menaruh sepasang sepatu didalam toilet seolah ada orang yg menggunakan toilet tersebut sehingga tisu gulungnya aman.
Suatu hari, dalam rangka penggalangan dana, organisasi siswa mengadakan acara Pesta Dansa Hari Valentine. Semua orang terutama perempuan sangat semangat menyambut acara itu. Undangannya berupa pembagian permen gram. Besoknya, Komite Pesta Dansa menjualnya seharga 25 sen dan bisa dikirimkan kepada siapapun yang kita inginkan. Para lelaki pun banyak yang protes karena banyak yang belum mendpaat permen gram tersebut. Greg pun belum mendapat permen gram dan mulai khawatir. Paman Gary pun memberi beberapa solusi. Pertama, buatlah dirimu terlihat "sudah berpasangan". Kedua, mintalah secara langsung kepada orang yang ingin diajak ke pesta dansa. Ketiga, perbaiki gaya pakaian supaya terlihat menarik didepan para gadis. Cara tersebut masih juga tidak berhasil. Cara pertama gagal karena Greg sudah mulai kehabisan uang untuk membeli permen gram untuk dirinya sendiri. Cara kedua juga gagal karena ia tidak berhasil menarik perhatian para gadis. Cara ketiga ini kocak. Ketika Greg menemukan jaket kulit Dad dan memakainya di sekolah, Mom datang ke sekolah dan memaksa Greg untuk melepasnya dan menggantikannya dengan mantel musim dingin Mom. padahal ia baru saja terlihat keren.
Grag pun masih berusaha mendapat pasangan ke pesta dansa namun selalu saja gagal. Saat tiga hari sebelum acara, Rowley memberitahu Greg bahwa ada seorang gadis bernama Abigail Brown yang tidak memiliki pasangan ke pesta dansa karena lelaki yang akan pergi bersamanya batal pergi. Berhubung Greg tidak terlalu dekat dengan Abigail, ia mengusulkan pada Rowley untuk mengajaknya dan bisa pergi ke pesta dansa bertiga sebagai sekelompok teman. Mereka akan pergi diantar oleh Mr. Jefferson. Hari H pun tiba dan ternyataaa, Rowley terkena cacar air. Greg pun mencari solusi untuk menyembunyikan cacar air tersebut dengan menutupnya menggunakan concealer lalu menyuruh Rowley menggunakan topi pantai dan selendang sutra pula agar semakin tertutup.
Setelah menjemput Abigail, mereka pun berangkat menuju tempat pesta dansa. Greg pun memesan tempat di Spriggo's, restoran mewah yang selalu dibicarakan orang tua Greg. Namun mereka tidak jadi makan disana karena Greg bermasalah dengan jaket kulit yang disediakan disana. Mereka pun beralih ke restoran Corny dan Greg yang mentraktir mereka. Setelah makan malam dan tiba di sekolah, mereka pun berfoto dahulu di depan latar pemandangan Paris (ya istilah kerennya photobooth). DJ untuk acara itu adalah Paman Gary. Dia sekaligus menjual kaus-kaus "Botson" itu. Ketika musik mulai dinyalakan, tiba-tiba sekelompok orang tua datang kesana. Mereka adalah warga senior yang mengklaim bahwa gym tempat acara dansa tersebut telah mereka pesan dua bulan sebelumnya untuk rapat. Terjadilah perdebatan antara anak perempuan dari Komite Pesta Dansa dan warga senior mengenai rebutan ruangan itu. Akhirnya guru mereka pun memberi solusi untuk memasang partisi di tengah gym agar semua pihak bisa menjalankan acara mereka masing-masing. Semua pun setuju tapi musik tidak bisa dipasang keras-keras karena mengganggu warga senior yang sedang rapat. Anak permepuan tetap berdansa karena mereka memasang musik lewat alat pemutar musik pribadinya. Anak lelaki melampiaskan rasa bosan mereka dan berbuat onar. Seketika kekacauan pun terjadi. Ditengah kekacauan itu, muncul pasangan lelaki yang seharusnya pergi bersama Abigail dan dia datang bersama perempuan lagi. Hayaaah berasa di sinetron ya. Lalu pesta tersebut mulai dikuasai warga senior karena mereka pun ikut berdansa. Greg pun akhirnya mengajak Abigail untuk berdansa dan dia malah terkejut karena menemukan tonjolan merah kecil mirip cacar pada Abigail dan ternyata itu jerawat.
![]() |
photobooth pesta dansa |
Setelah itu, Paman Gary akhirnya membayar utangnya pada Dad karena memenangkan 40.000 dollar dari kupon gosoknya lalu pergi dari rumahnya. Dan pada akhirnya, Greg terkena cacar air. Dia sendirian di rumah dan menikmati berendam lama tanpa ada yang mengganggunya. Terdengar pula kabar bahwa Rowley dan Abaigail akhirnya berpacaran.
Di buku kali ini bener-bener menggambarkan masa remaja banget. Mulai dari tingkah nakalnya temen-temen Greg, tingkah lucu para remaja yang ingin mendapat pasangan pesta dansa, ya tentang jatuh cinta deh. Hahaha. jadi semacam nostalgia deh masa sekolah, apalagi kalo duu di sekolahnya juga aktif kegiatan organisasi. Kegiatan yang diceritakan juga mirip sama kegiatan yang umumnya kalian lakukan di organisasi.
Sekian cerita tentang Diary si Bocah Tengil: Orang Ketiga. Tunggu cerita berikutnya ya :D
Comments
Post a Comment